Si Ungu Penghilang Stres

ACEH 2007 bukan tahun merias mobil. Hari-hari masyarakat Aceh masih bergelimang trauma konflik (2 tahun setelah) damai dan tsunami. Sempatkah orang berpikir agak fenomenal saat itu? Afat barangkali salah satu jawabannya.

Pria itu melihat peluang pada penjualan sound system audio mobil. Ia menjatuhkan pilihan pada Venom Audio. Dibantu Dealer Venom Audio Medan, Afat membuka dealer di Kota Banda Aceh.

“Awalnya kami rintis dari nol,” cerita Afat pada Rabu pagi 18 September 2013. Saat itu produk Venom bagai benda asing di Aceh. Tantangan bagi Afat. Promosi dan kontes adalah dua cara yang ditempuhnya untuk memperkenalkan perangkat system audio mobil  yang khas dengan warna ungu itu.

Sebagai owner VVIP Motor merangkap Venom Official Dealer, Afat berusaha mempromosikan produk kepada pemilik mobil. Klimaksnya ketika ia mengikuti ajang Fun SPL 2008 di Taman Sari Banda Aceh.

Satu mobil milik konsumennya memenangkan dua kategori juara dengan menyisihkan puluhan peserta lain. Pada 17 Februari 2008 itu, Tim Afat meraih The Best 1 Kelas SPL 2 SUB dan The Best 3 SPL Kelas Bebas.

Venom Official Dealer, Afat, memegang dua plakat juara yang diraih timnya pada Februari 2008. (FOTO: Ikbal Fanika
Venom Official Dealer, Afat, memperlihatkan dua plakat juara yang diraih timnya pada Februari 2008. (FOTO: Ikbal Fanika)

Keberhasilan Tim Afat mencuri perhatian peserta kontes lain. Salah satunya Sarmadi.

“Saya waktu ikut kontes di Taman Sari tahun 2008, ininya (subwoofer) jebol karena pakek merek lain,” kenang Sarmadi, Rabu 18 September 2013.

“Waktu itu saya langsung diwawancara, kecewa berat saya bilang, karena habis duit cukup banyak. Saya malu di depan khalayak rame,” ia menyungging senyum namun menyiratkan kenangan pahit.

Kemudian ia beralih ke Venom. “Ini sudah tiga tahun lebih saya pakek (sekitar bulan 2 tahun 2010), suaranya gak pernah berubah dan gak ada kendala apapun,” ceritanya.

Sarmadi menceritakan pengalamannya menggunakan Venom Audio. (FOTO: Ikbal Fanika)
Sarmadi menceritakan pengalamannya menggunakan Venom Audio. (FOTO: Ikbal Fanika)

Ayah tiga anak itu tertarik dengan volume dari Venom Audio. Volumenya bisa disetel sesuka hati namun tak mempengaruhi suaranya. Ketika dikecilkan, suaranya jernih dan jelas terdengar. Begitupun saat dibesarkan, suaranya tak pecah.

“Ini yang lebih dari Venom. Itu saya enggak sanggup pikir,” Sarmadi terkesan.

Semua perangkat bawaan mobilnya diganti dengan perangkat Full Venom Audio. “Bawaan mobil saya buka semua.” Dia menunjukkan sudut-sudut mobil yang dipasangi perangkat Venom. Sebab diakuinya, kalau pakai audio system selain produksi Venom Audio atau bawaan mobil, akan menghasilkan suara agak berbeda dengan yang menggunakan Full Venom Audio.

Perangkat Full Venom Audio pada mobil Sarmadi. (FOTO: Ikbal Fanika)
Perangkat Full Venom Audio pada mobil Sarmadi. (FOTO: Ikbal Fanika)

“Jadi jangan nanti kita bilang ‘Venom gak bagus’, padahal dicampur dengan audio bawaannya. Jadi, harus lengkap menggunakan Full Venom Audio,” ia memperjelas.

Dia merincikan, mobil CRV-nya juga pasang Venom Audio pada 2007-2008, demikian dengan Honda Jazz pertamanya. Terakhir, yang hari itu saya lihat sendiri, Honda Jazz RS-nya, juga memasang Full Venom Audio.

VIP Motor satu-satunya dealer Venom Audio di Banda Aceh. Semua mobil yang akan memasang produk itu ditangani langsung di situ. “Semua pengguna Venom, VIP Motor dipercayakan merancangnya sekalian, karena perancangan audio system oleh mereka lebih bagus. Mereka punya skil sendiri,” aku Sarmadi.

Afat memasangi mobil Sarmadi 3 pasang speaker. Masing-masing 2 di depan, tengah, dan belakang. Ditambah 2 subwoofer. Semua perangkat bawaan diganti dengan audio system produksi Venom Audio. “Karena perangkat bawaan kan standar,” tukas Afat.

Saya mewawancarai Afat terkait pemasangan Audio Venom di mobil Sarmadi. (FOTO: Ikbal Fanika)
Saya mewawancarai Afat terkait pemasangan Venom Audio di mobil Sarmadi. (FOTO: Ikbal Fanika)

Mobil dengan Venom Audio turut mempengaruhi kehidupan Sarmadi sehari-hari. “Kadang kita pulang kerja, lelah. Dengan suara yang indah, enak didengar, hilang stres kita. Tapi kalau pakek audio bawaan apalagi bukan produk Venom, jengkel kita; dengan suara gak betul,” keluhnya. “Tapi dengan ini,” ia memukul lembut subwoofer berlogo ‘V’ di bagian belakang moblinya lalu meneruskan ucapannya, “lagu gak enak pun jadi enak.”

Lekas disambungnya, “bukan saya melebih-lebihkan merek ini (Venom), enggak.. Cobalah didengar sendiri, dites sendiri.”

Hanya sayangnya, setelah pakai Venom, Sarmadi belum sempat ikut kontes hingga sekarang karena sibuk dengan pekerjaan. Selebihnya ia gunakan untuk bepergian dan bekerja. “Kalau ada kontes ke depan pasti saya ikut,” sesumbarnya.

Di samping itu, Afat mengungkapkan, di Aceh baru dua kali digelar event car audio system, yaitu pada Februari 2008 di Taman Sari dan September 2008 di Gedung Sosial. “Peminat kontes banyak (puluhan), eventnya yang gak ada. Kalau di Medan sering, cuma terlalu jauh kan,” sebutnya.

PAGI itu, langit biru memayungi Jalan TWK Mohd Daudsyah, Peunayong, Banda Aceh, di mana Honda Jazz RS silver stone milik Sarmadi tampak manis dengan suara merdu dari Venom Audio.

Dengan senang hati, Sarmadi mau membawa saya keliling dengan mobilnya. Saya akan mendengar langsung kehebatan Venom Audio.

“Sekecil apapun, masih didengar suaranya,” kata Sarmadi. Lantas saya minta menyetel volume tertinggi. Dan, bass! Suaranya benar-benar fenomenal. Saya kira ini menganggu pengendara lain, tapi tidak. “Kita kan kayak di studio radio, kecuali kalau buka kacanya.”

Sambil nyetir dia juga mengungkapkan bahwa dikucurkan Rp 20-an juta untuk memasang Venom Audio di mobilnya. Baginya jumlah itu tak seberapa bila dibandingkan dengan kepuasan yang diperoleh.

“Puas itu tak bisa dibeli, ya, kan?” Senyum di wajahnya membuat ia lebih muda dari umurnya yang 43 tahun. “Tapi kalau uang bisa dicari,” sumringahnya belum terhenti. “Kepuasan ini beda, tak bisa kita ceritakan,” tegasnya.

“Kalau kita lelah pulang kantor, dengan perlahan kita dengar lagu yang enak kek gini kan, hilang juga stres,” alasannya semakin kuat. “Makanya saya bilang, puas itu tak bisa dibeli,” pekerja LSM ini menyimpulkan.

Sebab itulah, menurut Sarmadi, kawan-kawannya mulai tertarik pasang sound system Venom Audio. Nah, untuk membuktikan suaranya yang fenomenal, saksikan pada video berikut:

Venom Audio Indonesia berdiri pada 1998. Sejak itu, sebagaimana disebutkan di venom-audio.com, ia telah menjadi produsen in-car audio system terbaik di Indonesia dan telah memenangkan berderet penghargaan. Sementara Afat yang membuka dealernya sejak 6 tahun lalu, telah menangani pemasangan Venom Audio terhadap puluhan mobil di VIP Motor. Saya pun tertarik memasangnya jika punya mobil pribadi. Semoga![]

CATATAN:

Saya pakai foto dan video karya kawan saya Ikbal Fanika, berikut Surat Pernyataan izin menggunakan karyanya.

Pernyataan Karya

Author: Makmur Dimila

A calm boy. Love reading, travelling, and writing.

11 thoughts on “Si Ungu Penghilang Stres”

Leave a reply to Makmur Dimila Cancel reply