Rilis Yang Disukai Media


Minggu ketiga Juni yang mulai gersang, seorang kawan saya pengen tau gimana cara menulis siaran pers kegiatan kampus agar mudah dimuat media. Saya pikir, berbagi jawaban kepada semua nitizen lebih baik daripada hanya kepada dia seorang; membuat pikiran saya sejuk meski udara di luar panas.

Saya punya pengalaman sebagai penulis siaran pers dan penerima siaran pers. Siaran pers atau press release adalah pemberitahuan kegiatan suatu lembaga kepada khalayak melalui media massa. Karenanya, menulis laporan yang akrab disebut “rilis” ini hampir sama dengan menulis berita pendek.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar rilis tertarik media yang dituju: Continue reading “Rilis Yang Disukai Media”

80 Jurus Seni Mengarang


Konon dibilang, hidup adalah seni. Hidupnya pengarang juga hidupnya seorang seniman. Maka, mengarang juga buutuh seni. Untuk itu, saya bagikan jurus mengarang ini secara cuma-cuma.

62 Jurus Seni Mengarang ini ditulis novelis Naning Pranoto dalam bukunya berjudul ‘Ini Dia 72 Jurus Mengarang’. Berikut 62 jurus tersebut untuk kamu yang suka atau dan ingin menjadi penulis. (Kalau ingin melihat penjelasan per point, beli saja bukunya. Hehe)

7 Modal untuk Menulis:
1. Penguasaan bahasa dan cara menulisnya.
2. Kaya kosakata.
3. Memiliki akar dan wawasan.
4. Kepekaan terhadap lingkungan.
5. Memompa dan mengolah daya imajinasi.
6. Konsentrasi.
7. Disiplin.

6 Cara untuk Memulai Menulis:
8. Tentukan gaya/ciri khas penulisan.
9. Menggunakan kata-kata pilihan sesuai dengan jiwa kita.
10. Perhatikan tata bahasa dan tanda baca.
11. Hindari pembukaan cerita yang bertele-tele.
12. Jangan ragu-ragu atau malu-malu.
13. Hindari merevisi sebelum tulisan selesai.

6 Jurus Meningkatkan Kemampuan Menulis:
14. Mencari referensi sebagai guru.
15. Rajin mengoleksi kata-kata baru.
16. Cara memperkaya kosa kata:
a. Banyak membaca: karya fiksi dan non fiksi, suratkabar, majalah, buletin, brosur, tabloid, jurnal.
b. Senang bergaul dengan siapa saja dari pelbagai lapisan kelas.
c. Rajin mendengarkan berita, talkshow, konsultasi, pidato, ceramah, iklan radio/tv.
d. Menonton film/pertunjukan seni.
17. Kursus penulisan kreatif.
18. Mengintip cara kerja para penulis.
19. Menulis dalam kepala.

7 Cara Menghemat Energi dan Waktu:
20. Mulailah menulis dengan materi yang Anda ketahui dan Anda sukai.
21. Gunakanlah bahasa dan gaya yang mudah dimengerti.
22. Tulis dengan paragraf pendek.
23. Buka kamus dan referensi.
24. Jangan memaksakan diri.
25. Resep produktif:
a. Kondisi tubuh sehat, in the mood, pikiran jernih.
b. Saat menulis, punggung dan bahu tegak.
c. Badan segar, baju bersih.
d. Sirkulasi ruangan segar.
e. Iringi alunan musik lembut.
f. Untuk mencegah kantuk, makan permen.
g. Hindari suara telepon, televise, radio, dan kunjungan teman.
h. Singkirkan cemilan.
i. Sediakan semua peralatan menulis.
26. Menulis untuk siapa?
Agar karya segera diterbitkan:
a. Prediksi pasar, selera masyarakat dan penerbit.
b. Miliki pembaca yang mampu memberi kritik.
c. Punya jaringan kerja dengan penerbitan.
d. Buat bank naskah.
e. Masuk klub menulis.
f. Sering tampil di depan publik sebagai pembicara.
g. Selenggarakan acara peluncuran karya terbaru dengan mengundang publik figur dan kalangan buku.
h. Cetak poster untuk promosi.
i. Jalin hubungan dengan pers.

10 Cara Memilih Kekuatan dan Kelembutan Kata:
27. Ekonomi kata: jangan memboroskan kata-kata.
28. Pilih kata yang tidak usang dan klise.
29. Pilih kata yang definitif (contoh yang tak definitif: banyak sekali. Banyak itu berapa?).
30. Pilih kata-kata yang santun, perhalus kata-kata yang kasar.
31. Pilih kata yang enak dibaca dan didengar.
32. Pilih kata-kata yang biasa, yang penting seni merangkainya.
33. Pilih kata yang lembut pada saat yang tepat.
34. Pilih kata kerja aktif, kecuali terpaksa lain.
35. Pilih padan kata yang ada untuk menghindari pengulangan kata yang berlebihan.
36. Pilih kata-kata baku, bukan kata-kata yang telah berubah dari aslinya.

5 Cara Membangun Gaya Penulisan:
37. Mencari gaya penulisan.
a. Banyaknya pengalaman menulis.
b. Banyaknya bacaan yang dibaca.
c. Rajin menganalisis karya yang dibacanya.
d. Rajin bereksperimen menulis dengan pelbagai karya.
e. Berani tampil beda dalam karya.
f. Siap dikritik dan dipuji.
38. Dengarkan kalimat suara hati. Berekspresi sejujur-jujurnya agar kalimat yang lahir memiliki jiwa dan siaplah dikritik.
39. Siratkan isi imajinasi (gabungkan realitas dengan sedikit imajinasi).
40. Lukiskan jangan katakan.
41. Jangan memaksakan diri: asah kepekaan imajinasi dan lingkungan.

5 Cara Menarik Pembaca:
42. Pengarang bukan penceramah.
43. Tulis tentang manusia.
44. Gunakan setting yang memikat.
45. Tunjukan memang Anda tahu banyak.
46. Ciptakan nama-nama tokoh yang mengesankan.

5 Hal yang Tidak Disukai Pembaca:
1. Dianggap berat isinya.
2. Bahasanya dinilai terlalu tinggi.
3. Ceritanya bertele-tele.
4. Cerita terlalu panjang.
5. Materi dianggap asing/aneh.

5 Jurus Menghindari:
47 Mengolah materi yang berat menjadi ringan.
48. Mengubah bahasa berbelit menjadi komunikatif.
49. Alur cerita jangan diulur-ulur.
50. Materi yang aneh hindari.
51. Hindari bahasa yang asing.

6 Cara Mengedit Karya:
52. Baca: untuk menemukan kejanggalan (kata, kalimat, karya).
53. Edit kata, kalimat, dan tanda baca.
54. Memenggal dan menambah tulisan
a. Ada tidaknya perubahan materi.
b. Jeli melakukan perubahan.
c. Cari kata-kata yang ditambahkan itu benar-benar kuat(tidak hanya menambah jumlah kata tapi juga memperindah).
d. Ciptakan kalimat yang memberi jiwa karya yang diubah.
e. Utamakan unsur logika.
55. Cocokkan isi karya dengan judul.
56. Teliti jumlah kata/halaman.
57. Karya kita untuk siapa?

5 Cara Mengatasi Kebuntuan:
58. Tulis saja.
59. Diskusikan materi.
60. Himpun materi (rileks, jalan-jalan)
61. Buat jadwal kerja dan dead line.
62. Bujuk diri sendiri untuk menulis.

Buku ini memberi referensi tambahan yang berguna bagi Anda yang ingin lebih terampil menulis. Lalu, saya tambahkan 18 jurus lagi dari Makmur Dimila.

9 Trik Menjaga Suasana Hati Selama Menulis:
63. Tetap jaga kesucian hati
64. Niatkan pada kebaikan
65. Berusaha untuk tida berfeeling bahwa punyaku nanti jadi yang terbaik
66. Menulis pakai hati
67. Karena Sang Pencipta
68. Bukan untuk menjatuhkan orang lain
69. Berusaha untuk tidak mengingat masalah yang sedang dialami
70. Pikiran plong
71. Berwudhu sebelum menulis bagi muslim

9 Jurus Menangkap Ide:
72. Salat sunat minta pentunjuk bagi muslim
73. Baca karya-karya penulis nasional
74. Cermati bagaimana ide dalam karya penulis lain bisa disalurkan
75. Ajak diskusi dengan kawan tentang berbagai topic
76. Mintalah orang-orang tua menceritakan masa lalunya yang menarik
77. Berterimakasihlah pada orang-orang itu
78. Pandanglah yang hijau-hijau dan sejuk (tumbuhan)
79. Kunci ide dengan menuliskannya pada secarik kertas
80. Siapkan pena dan buku kecil ke mana saja Anda pergi

Jurus apapun dari guru manapun, kuncinya ada pada diri sendiri bagaimana memulai dan berdisiplin menulis tanpa berputus asa. Nah, tunggu apa lagi, kawan? Ayo beperang. Jurus sudah ada. Rugi sekali tanpa memanfaatkannya. Tre laju!